Cara alami mengetahui kualitas udara di lingkungan tempat tinggal kita adalah dengan mengamati keberadaan Liken. Liken sendiri biasanya menempel pada batang pohon atau bebatuan. Penampakannya seperti bercak putih. Sering diibaratkan seperti panu pada kulit manusia. Jika Anda melihat Liken, itu tandanya kualitas udara di lingkungan tersebut tergolong baik (belum tercemar).
Apa itu Liken?
Liken biasa disebut “Lumut Kerak”. Liken merupakan
penamaan bagi makhluk hidup (organisme) hasil simbiosis antara kelompok Jamur
(Fungi) dan Ganggang (Alga). Melalui simbiosis tersebut, jamur (yang tidak bisa
membuat makanannya sendiri/heterotrof) akan memperoleh makanan dari hasil
fotosintesis Alga (yang bisa membuat makanannya sendiri/autotrof). Sedangkan
Alga, akan memperoleh keuntungan berupa karbondioksida hasil respirasi Jamur.
Selain itu, Alga juga akan memperoleh air dan unsur hara dari hasil penyerapan akar
jamur.
Karbondioksida, air dan unsur hara tersebut kemudian akan dimanfaatkan Alga untuk berfotosintesis. Selanjutnya, produk fotosisntensis (berupa senyawa karbohidrat) bisa dimanfaatkan kembali oleh Jamur sebagai sumber makanan. Karena simbiosis antara Jamur dan Alga ini bersifat saling menguntungkan, maka Liken merupakan wujud simbiosis mutualisme.
Karbondioksida, air dan unsur hara tersebut kemudian akan dimanfaatkan Alga untuk berfotosintesis. Selanjutnya, produk fotosisntensis (berupa senyawa karbohidrat) bisa dimanfaatkan kembali oleh Jamur sebagai sumber makanan. Karena simbiosis antara Jamur dan Alga ini bersifat saling menguntungkan, maka Liken merupakan wujud simbiosis mutualisme.
Kaitan Liken dengan Udara tak Tercemar
Liken sangat rentan terhadap keberadaan polutan (zat
pencemar) di udara. Keberadaan polutan akan membuat liken tidak mudah
beregenerasi (hidup kembali). Sederhananya, jika Anda menjumpai Liken di
sekitar lingkungan tempat tinggal, setelah siklus hidup pertama selesai, jika Liken
masih bisa hidup kembali, maka kualitas udara di sekitar lingkungan Anda,
tergolong baik.
Dalam ekosistem, Liken sendiri berperan sebagai organisme
perintis. Yaitu organisme yang pertama kali hidup sebelum organisme lainnya
tumbuh. Liken sangat tahan terhadap kekeringan. Makanya, meski dalam banyak
kasus Liken tampak seperti mati. Sebenarnya, kemungkinan besar, Liken hanya
memasuki masa dormansi/laten. Jika kandungan air di lingkungan kembali normal,
maka Liken bisa hidup kembali. Sebagai organisme perintis, Liken memang
dituntut memiliki kemampuan hidup yang mudah. Itu lah alasan mengapa hanya
dengan Air dan Cahaya Matahari yang cukup, Liken sudah bisa hidup.