Saturday, 5 January 2013

(sekilas) Keberadaan Air

ilustrasi: www.australia.com


Apa yang terlihat di dunia, entah itu manusia, maupun tiap elemen hidup dan tak-hidup di alam sekitar, merupakan gambaran sebuah sistem yang terbentuk dari sistem-sistem lain yang lebih kecil. Sesuatu yang besar berasal dari sesuatu yang lebih kecil. Sesuatu yang kompleks tersusun dari sesuatu yang lebih sederhana. Demikian seterusnya hingga terbentuk strata-strata tertentu yang saling berkaitan dan saling menyeimbangi.

Hal tersebut berlaku juga pada tiap elemen dasar alam, seperti Air. Satu tetes air terdiri dari miliar-an molekul air. Molekul air tersusun atas tiga buah atom, yaitu dua atom Hidrogen (H) dan satu Oksigen (O). Dalam penulisan ilmiah, air kemudian disimbolkan dengan rumus kimia H2O.

ilustrasi: earthguide.ucsd.edu
Bumi, sebagai tempat hidup makhluk hidup tentu saja tersusun atas elemen air. Tak tanggung-tanggung, menurut Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (U.S. Geological Survey’s / USGS), sekitar 70% permukaan bumi tertutup oleh air. Sedangkan jika diukur menurut volume keseluruhan kandungan air di bumi, terdapat sekitar 332,5 juta mil kubik air atau 1,386 miliar km kubik (1 mi3 = 4.16818183 km3). Dari volume tersebut, air mengambil porsi sekitar 0,1 persen dari total volume bumi yang mencapai 1,0832073×1012 km3.

Tidak hanya bumi, dalam tubuh makhluk hidup pun mengandung air. Pada manusia, hingga 60 persen dari tubuhnya adalah air, yang tersebar di berbagai organ. Air pada otak mengambil porsi sebanyak 70%, paru-paru 90%, jaringan otot 75%,  lemak tubuh 10%, dan tulang sebanyak 22%. Tidak hanya itu 83% darah merupakan air. Kandungan air tersebut tentunya tergantung berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, maupun genetik.

ilustrasi: wlzine.com
Begitu lekatnya kehidupan manusia dan air, tak mengherankan jika setiap harinya manusia harus mengkonsumsi sekitar 2,4 liter air yang berguna untuk mempertahankan fungsi air dalam metabolisme tubuh. Baik melalui sistem pencernaan, transportasi, maupun dalam pengaturan suhu tubuh. Jumlah tersebut dapat dipenuhi baik melalui air minum, maupun dari makanan.

Sementara itu, kandungan air pada tubuh hewan rata-rata mencapai 80%. Di mana pada umumnya, hewan tidak akan bertahan hidup jika sudah kehilangan lebih dari 15% air dalam tubuhnya. Kandungan air pada hewan juga sangat tergantung pada jenisnya. Pada ubur-ubur misalnya, di mana sekitar 95% tubuhnya mengandung air.

Air juga merupakan bagian terbesar pembentuk jaringan tumbuhan. Kandungan air pada tanaman dapat mencapai 70-90% dari bobot segar jaringan dan organ tanaman. Selama masa hidupnya, tanaman umumnya memerlukan air untuk melakukan transpirasi (penguapan) dari daunnya yang bisa mencapai 100 kali berat tubuhnya.

Tak heran jika 99% dari total jumlah air yang diserap tumbuhan akan hilang sebagai uap melalui proses transpirasi pada daun dan kanopi tanaman. Sedangkan sisanya, untuk keperluan fotosintesis dan metabolisme lainnya.

Keberadaan air dan pemanfaatannya, menjadi seimbang berkat adanya siklus air. Melalui proses pergerakan dan pemindahan air yang tidak pernah berhenti ini akhirnya membuat jumlah air di bumi cenderung selalu tetap. Yang menjadi pertanyaan sekarang, seberapa besar proses pergerakan/pemindahan air tersebut berdampak bagi kehidupan manusia.

Alam melalui sistem-sistem kehidupan di dalamnya , sebenarnya telah mengajarkan ilmu yang nyatanya sulit sekali disadari manusia. Karena tak bisa dipungkiri, beragam ulah manusia yang seringkali menjadi penyebab hingga sistem kehidupan alam menjadi tidak seimbang.


Sumber: Segala Sumber